Gary Craig seorang engineer dari Stanford University merupakan murid Dr. Callahan yang menemukan Callahan Technique atau Thought Field Therapy (TFT), walaupun sangat spektakuler hasilnya, tetapi cukup rumit bagi orang awam. Untuk menguasainya diperlukan training yang tidak mudah dan tidak murah.
Dari Gary Craig, istilah EFT, EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES dilahirkan. Ia menyederhanakan TFT hingga menjadi teknik yang lebih mudah tetapi tetap efektif hasilnya. Gary telah menguji efektifitas EFT, secara ekstensif secara sistematis, mudah dicerna dan dipraktekkan.
Selama beberapa tahun sejak tahun 1991, Gary berkeliling Amerika untuk menawarkan terapi gratis. Ia mempresentasikan dan menerapkan EFT pada ribuan orang, ia hadir di acara-acara sosial seperti arisan, club gathering dan acara lainnya. Puncaknya, ia menawarkan diri untuk menerapi para veteran perang Vietnam di VA (Veteran Administration) yang telah puluhan tahun menderita PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Para veteran perang yang malang ini selama belasan tahun telah ditangani oleh belasan psikoterapis tanpa menunjukan hasil positif yang signifikan. Ajaibnya, dalam 6 hari, Gary Craig berhasil membebaskan 20 orang veteran dari penderita emosi yang mereka derita selama puluhan tahun.
Sehat dari sudut pandang Holistic ( Mind, Soul & Body) bila kita dapat mengontrol 3 P (Pola Fikir, Pola Makan & Pola Hidup). EFT sangat berhubungan erat dengan Holistic konsep, walaupun lebih dikenal dengan Teknik Pembebasan Emosi, namun persoalan emosi merupakan persoalan otak bawah sadar kita, yang 88% memegang peranan dalam Pola Fikir. Sehingga EFT merupakan tool yang sangat DASYAAAT... (alhamdulillah) untuk membuat kita sehat secara Holistik insyaAllah.
Dari berbagai kajian yang telah dibuat, 60% dari mereka yang menggunakan EFT pertama kali telah dapat melepaskan (release) emosi negatif dan "merasa sesuatu yang penting telah berubah" pada kesehatan dan kehidupan mereka. Sementara 20% lagi dapat merasa perubahan semakin baik dan terus mempraktekan teknik ini untuk mendapatkan manfaat dari metode ini. Cuma sebagian kecil yang memerlukan terapi dari Practioner EFT untuk memulihkan kondisi kehidupan mereka.
EFT terbukti telah membantu melalui Mind/Body Healing tech yang sangat berguna untuk penyakit fisik, mental (trauma, fobia- penyakit psikologi), masalah masalah kehidupan seperti kegagalan, keluh kesah dan banyak testimoni yang dibuktikan oleh banyak orang yang sudah menggunakan EFT di seluruh dunia.
Beberapa manfaat EFT dapat mengatasi masalah-masalah sebagai berikut:
Trauma & Shock, PTSD (post-traumatic stress disorder), Stress, Depresi, Pelecehan Sexsual, Cemas & Marah, Phobia dan ketakutan, Relationship problems, kesedihan yang mendalam & berbagai kasus penyakit (diabetes, darah tinggi, asam urat, dll), Permasalahan wanita, pria dan anak-anak.
EFT juga baik untuk masalah-masalah fisik seperti:
Sakit Punggung, Sakit kepala dan Migrain, Leher kaku, Insomnia (susah tidur), Kecanduan bahan-bahan adiktif, Permasalahan berat badan, kurang kosentrasi, Permasalahan mata, Kurang bergairah, Beberapa bentuk dari dyslexia, Berhenti merokok, dll
Ternyata banyak kesaksian dari para peserta yang sudah pernah ikut pelatihan EFT baik Live Workshop maupun On Line Training memberikan testimoni bahwa EFT banyak mebantu mereka mengatasi permasalahan emosi maupun phisik. Semua hal ini tentunya karena atas izin Tuhan YME.
Selamat Datang di EFT Center !
EFT Center hadir di Indonesia untuk menjadi salah satu Center of Excellence dalam bidang Human Resources Development (HRD) khususnya pengembangan Energi Theraphy secara Holistic (Mind – Body – Soul). Kenapa EFT dihubungkan dgn HRD? Tentu jawabnya untuk mendapatkan SDM yang ber IPTEK & IMTAK harus dimulai dengan Sehat kemudian Sukses dan mencapai Sejahtera (Lahir-Batin).
Apa sih EFT?, Gary sang Founder mengatakan dalam websitenya (www.eftuniverse.com) "Emotional Freedom Techniques (EFT) adalah versi akupuntur tanpa jarum berdasarkan suatu temuan bahwa adanya hubungan antara aliran enegy dalam tubuh dan emosi dengan masalah kesehatan. Banyak artikel dan jurnal yang telah menuliskan kesuksesan aplikasi EFT dalam ragam hal, mulai dari permasalahan emosi, kesehatan dan performance.
Sekelumit tentang EFT Center Founder, Eddy Iskandar. Sang Founder adalah Sarjana Teknik Mesin dari Huddersfield Polytechnic (sekarang Huddersfield University), Inggris (UK) yang kemudian melanjutkan Program S2 (Master of Science) dalam Bidang Manufacturing System Engineering & Management, Bradford University, Inggris (UK). Menyelesaikan Program S3 (PhD) dalam bidang Manajemen dari American University, Amerika (USA) serta Fellow dari Oxford Center for Leadership, Inggris (UK). Sebelum dapat beasiswa ke Inggris, beliau adalah angkatan pertama Polteknik UNSRI (sekarang POLSRI), jurusan Teknik Mesin di Palembang. Sejak dibangku kuliah sudah melibatkan diri dalam pengembangan SDM dengan menjadi English Instructor di Syailendra Institute, Palembang. Sampai saat ini masih konsisten dalam memberikan pelatihan-pelatihan Teknik Design Engineering, Sistem Manufaktur & Engineering, Manajemen, Marketing, Holistic for Alternative Medicine, Holistic Education, Otomasi, Kewirausahaan dan Pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Berpengalaman di beberapa perusahan dalam dan luar negeri seperti: DENSO Group (UK), TMechatronics (Singapore), Texmaco Group. Pernah tercatat sebagai PNS di Polytecnic Education and Development Center – Institut Teknologi Bandung (PEDC-ITB) dan Senior Scientist di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta mantan Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Texmaco (1998). Ditengah kesibukan beliau sebagai Managing Partner di beberapa perusahaan beliau masih sempat sebagai Dosen Pasca Sarjana di STIE Trianandra, Jakarta serta Facilitator/Mentor di Oxford Center for Leadership, Jakarta dan Malaysia selain menjadi pembicara Seminar dan Pelatihan Kewirausahaan dan topik lainnya di seluruh Indonesia.
Beliau juga menulis beberapa buku laris antara lain World Class Manufacturing-Service Model, SIMPLE Kompetensi, Kiat Nyontek Bisnis 50 Entreprenuer Sukses, Smart Worker, The Secret: The Winner (akan segera terbit), Panduan Pemula EFT (Buku Saku), dan telah menulis buku tentang EFT yang berjudul The Miracle of Touch.
Beliau mempelajari EFT dengan dilatih langsung oleh pakar EFT, NLP & Hypnotherapy, Manjeet Kaur (Malaysia), serta EFT Advance Trainer Michelle A. Hardwick Dip Hyp., EFT Adv Pract. and Trainer, NLP Pract., Graduate of the Gaia Mystery School (Inggris - UK) , sehingga beliau adalah International Advanced EFT Practitioner Level 3 dan satu-satunya International EFT Trainer di Indonesia yang diakui/certifed by AAMET (Association Advanced Meridian Energy Therapy), Inggris, UK dan belajar melalui video course dari penggagas EFT, Gary Craig (California, USA). Beliau salah seorang Pendiri dan Ketua APEI (Asosiasi Praktisi EFT Indonesia).
EFT didunia barat juga dikenal sebagai Konsep Pengobatan secara Holistic. Beliau kenal istilah Holistic ketika beliau mendapat amanah menjadi Vice President pada PT Holistic Indonesia, yang mempunyai satu-satunya rumah sakit Holistic di Indonesia bertempat di Desa Salam, Purwakarta. Beliau sehari-hari tanpa terasa mendalami Kesehatan secara Holistic dan sangat antusias dengan motto DR Husen Ahmad MD, PhD bahwa "Tubuh anda adalah Dokter bagi anda".
Dengan Motto Long Life Learning, beliau terus belajar mendalami bidang Personal Development dengan berbagai pendekatan, sehingga beliau juga seorang Quantum Touch (belajar langsung dari Richard Gordon, Sang Founder), NLP Practitioner (NFNLP) & Self Hypnotheraphy Practitioner yang menjadikan "State of The Art" dalam training-trainig Soft Skill yang beliau berikan kepada lebih dari 50 ribu orang dalam seminar, workshop & training di puluhan perusahaan di Indonesia dan International.
Pada pelatihan-pelatihan EFT yang dilakukan oleh tim EFT Center Indonesia mengacu kepada outline training yang disarankan Gary Craig dan AAMET (Association for the Advancement of Meridian Energy Technique) dari Inggris. Kualifikasi yang kami berikan diakui oleh AAMET dan APEI (Assosiasi Praktisi EFT Indonesia.
Jumat, 23 September 2016
Senin, 12 September 2016
Nafas Tali Jiwa
Nafas – Tali Jiwa
Nafas, dikatakan sebagai tali jiwa, tanpa nafas kita hanya segumpal daging dan tulang yang tidak berarti apapun, hanya sebuah objek yang mati, tidak bergerak, tidak hidup, tidak merasa, tidak ada arti apapun tanpa adanya nafas. Maka nafas sering dikatakan sebagai tali jiwa, ia adalah ciri dari hidup, pernahkah terpkir, apa yang menggerakkan paru – paru kita untuk bernafas? Apa yang menggerakkan jantung kita untuk berdenyut? Apa yang menggerakkan kita sebenarnya? Ada energi yang menggerakkan itu semua, paru – paru tidak akan pernah memompa udara keluar masuk, menarik oksigen, mengeluarkan karbondioksida, ada energi yang menggerakkan itu. Jantung berdenyut, siapa yang menggerakkan, ada energi dibalik itu semua, ada penggerak dari semua organ tubuh kita yang berada di dalam tubuh, dan itu yang membuat kita tetap hidup.
Sebagian besar orang mungkin tidak pernah menyadari adanya energi yang menggerakkan seluruh organ tubuh manusia, karena energi itu tidak terlihat, tidak terdengar, tidak teraba, tidak selalu bisa disadari dan dirasakan oleh panca indera, maka dikatakan ‘Kebenaran sejati itu tersembunyi di balik kesunyian’ (Sri Ulpiano Manlangit). Energi itu bekerja dalam kesunyian, ia menggerakkan semua itu dalam kesunyian, kita tidak mendengar detak jantung kita sendiri, kita tidak mendengar nafas kita sendiri, kita tidak mendengar bagaimana lambung kita bekerja memproses makanan, kita tidak mendengar bagaimana otak kita berpikir dan memproses data apapun yang kita pikirkan, jika ada salah satu organ yang bekerja menghasilkan bunyi apapun, maka itu adalah tanda adanya masalah pada organ tersebut. Jika kita merasakan denyut jantung berlebihan atau bersuara, itu justru adalah pertanda ada masalah pada jantung bukan? Maka seharusnya semua memang tidak menghasilkan suara apapun, itulah bekerja dalam kesunyian. Ini adalah maksud dari kata – kata Sri Ulpiano Mandalangit, bahwa kebenaran itu tersembunyi di balik kesunyian.
Banyak orang mempertanyakan, bagaimana untuk melakukan meditasi? Banyak orang mencoba ini dan gagal, terutama kendala utama adalah kegagalan untuk berkonsentrasi, pikiran tidak dapat berhenti berpikir apapun, dan ini penyebab dari hilangnya konsentrasi. Dalam Buddha, meditasi paling sederhana adalah menyadari nafas sendiri, menyadari bahwa ada energi yang menggerakkan organ paru – paru untuk memompa udara keluar masuk melalui rongga hidung, tanpa suara, suara yang ditimbulkan nafas bukan berasal dari paru – paru itu sendiri tetapi berasal dari aliran udara keluar masuk yang bersentuhan dengan jalur pada rongga pernafasan termasuk hidung atau mulut. Meditasi adalah pemusatan / konsentrasi pikiran, pemusatan penuh kepada satu objek pikiran, nafas adalah salah objek termudah. Pernahkah anda dengan sadar dan sengaja memusatkan pikiran untuk menyadari adanya energi yang menggerakkan paru – paru anda memompa udara? Ini adalah meditasi, ini teknik yang sangat sederhana, tidak membutuhkan waktu lama, hanya perlu mengatur beberapa kali nafas, sadari, rasakan, ada energi yang tidak terlihat yang menggerakkan itu semua. Sesederhana itu untuk memulai menyadari adanya energi yang menggerakkan tubuh kita.
Mengapa harus menyadari adanya energi? Kembali ke pemahaman tentang tubuh, merujuk pada pemahaman universal spirituality, tubuh manusia terdiri dari tubuh fisik, tubuh energi, tubuh astral, tubuh causal, dan tubuh spiritual. Tubuh fisik adalah materi padat, terbentuk dari elemen – elemen Bumi, sedangkan bagian lain adalah tubuh halus (subtle body), tubuh yang tidak terlihat, karena ia adalah energi. Yang mana yang menggerakkan organ tubuh? Tubuh energi adalah penggerak dari seluruh bagian fisik, ia adalah energi hidup yang berada dalam seluruh bagian tubuh, termasuk organ tubuh, energi ini yang menyelimuti semua bagian dari organ tubuh, termasuk pikiran. Dalam filosofi China dikatakan sebagai Chi, atau dalam bahasa Sansekerta disebut sebagai Prana, ini yang dimaksud dengan tubuh energi kita. Maka, nafas dikatakan sebagai tali jiwa, nafas adalah tanda kehidupan pada fisik, energi itu menggerakkan organ kita untuk bernafas, itulah Chi / Prana.
Tubuh adalah miniatur dari proses alam semesta yang terdiri dari energi – energi yang bergerak, menciptakan dinamika, menciptakan putaran objek – objek alam semesta, dan semua hukum alam semesta terbentuk karena adanya energi yang mengalir. Banyak orang yang mengalami kendala untuk melakukan meditasi karena kehilangan konsentrasi, teknik menyadari energi dalam nafas adalah cara paling sederhana yang dapat dilakukan, tidak perlu menggunakan teknik yang sangat rumit. Ada beberapa tips sederhana yang dapat dilakukan, ambil posisi ternyaman, dimana kita dapat merasakan relaksasi, apapun posisi itu, bisa dengan duduk bersila, berdiri, berbaring, apapun yang anda merasakan kenyamanan. Pejamkan mata, pusatkan pikiran, objeknya adalah nafas, hanya nafas, untuk merasakan adanya energi yang menggerakkan itu.
Untuk membiasakan diri ke dalam konsentrasi, coba pusatkan pikiran untuk menghitung nafas, nafas perlahan, buang perlahan, itu adalah satu kali hitungan, lakukan berulang, hitung sampai 10 kali nafas, dan rasakan energi itu. Mengapa 10 ? Tidak ada ketentuan harus sepuluh, itu adalah jumlah yang simple, mudah diingat, dan pada dasarnya tujuan kita bukan untuk menghitung, tetapi melatih konsentrasi terhadap hanya satu objek pikiran. Ini dapat dilakukan kapanpun, di saat anda merasa tenang, dan nyaman. Ini salah satu latihan termudah untuk konsentrasi pikiran. Setelah terbiasa dengan pemusatan pikiran terhadap satu objek ini dengan berlatih menghitung nafas, maka bisa dilanjutkan dengan mulai fokus ke merasakan energi yang menggerakkan paru – paru, tanpa menghitung nafas, hanya merasakan ada aliran energi itu, dan itu yang menggerakkan organ paru – paru anda untuk memompa udara. Dalam tiap nafas yang dilakukan dengan kesadaran untuk merasakan, sebenarnya pikiran otomatis akan berkonsentrasi pada nafas, karena apa yang dipikirkan hanya nafas. Ini hanya metode sederhana, tidak membutuhkan waktu lama untuk melakukan, tidak butuh banyak teknik untuk lakukan itu.
Banyak orang akan bertanya, apakah cukup dengan menyadari adanya energi yang menggerakkan organ tubuh untuk meningkatkan kesadaran? Menyadari adanya keberadaan energi, atau Chi / Prana, artinya menyadari bahwa ada tubuh halus / tubuh energi kita yang menggerakkan seluruh organ tubuh dan diri kita. Tubuh halus adalah tubuh yang tidak terlihat, berada pada multi – dimensi, tidak berbentuk, dengan menyadari keberadaan tubuh halus, merasakan keberadaan tubuh halus, maka sebenarnya pikiran kita telah kita tempatkan pada dimensi berbeda dari dimensi normal pada keadaan sadar. Artinya kita telah memasuki kesadaran multi – dimensi dengan melakukan ini, dan ini adalah hanya bagian dari proses selanjutnya. Merasakan nafas, artinya merasakan gerakan energi, atau aliran energi dari tubuh halus yang bekerja menggerakkan itu, artinya kita memasuki dunia halus itu, dunia diri yang lebih tinggi dari kesadaran fisik, sebuah realm berbeda, berada diatas realm fisik manusia, bukankah itu tujuan dari peningkatan kesadaran? Jika kita mulai melatih diri untuk memasuki realm halus ini, maka selanjutnya kita lebih terbiasa untuk berada dalam realm ini, pikiran akan terbiasa dengan kondisi realm ini, apa yang terjadi setelah terbiasa melakukan itu adalah, akan mengalir dengan sendirinya dalam pikiran, membiasakan diri adalah penyesuaian terhadap kondisi baru, ini dasar dari pemahaman kesadaran akan nafas dan energi penggerak hidup. Ini cara membiasakan diri terhadap realm energi itu.
Kembali lagi kepada teori tentang tubuh, ada tubuh fisik dan tubuh halus, bagaimana semua bisa tersambung karena tubuh fisik dan halus materinya berbeda? Chakra adalah penghubung antara tubuh fisik dan tubuh halus, aliran energi itu seperti aliran sungai, mengaliri semua bagian tubuh melalui tujuh chakra dalam tubuh manusia. Ini yang menghubungkan antara energi dan tubuh fisik, maka dikatakan aliran energi ini adalah seperti sungai yang mengalir, aliran yang sangat kuat, kesadaran yang rendah pada pikiran menyebabkan aliran energi dari tubuh halus ini terhambat, dan aliran terbendung, ini akan berpengaruh kepada kesehatan fisik, karena semua organ bergantung pada aliran energi untuk menggerakkan mereka berfungsi. Apa yang terjadi jika aliran ini terhambat? Seperti banjir, atau sungai yang meluap, aliran air tidak dapat memasuki bidang yang seharusnya, sama dengan energi, saat aliran ini terhambat, maka bagian tertentu pada tubuh dimana hambatan itu terjadi akan mengalami gangguan, dan ini berpengaruh terhadap kondisi fisik. Juga pengaruh kepada tingkat konsentrasi bagi pikiran. Maka dikatakan dengan berada pada kesadaran energi / kesadaran tubuh halus, maka aliran energi akan bersirkulasi dengan lancar dan menggerakkan seluruh organ tubuh dengan sempurna dan maksimal, maka seluruh tubuh fisik akan berfungsi dengan maksimal.
Maka dikatakan bahwa energi prana dapat menyembuhkan, itu adalah dasar dari self healing, keseimbangan energi adalah keseimbangan yang mempengaruhi kesehatan fisik, karena fisik bergantung pada aliran energi, sirkulasi energi yang lancar adalah bagian dari siklus aliran, maka dikatakan bahwa tubuh adalah miniatur dari proses alam semesta yang seutuhnya. Sirkulasi aliran energi yang lancar ke dalam tubuh fisik akan menghasilkan fungsi yang maksimal dari semua organ tubuh, jika semua berfungsi maksimal, maka potensi yang dapat dihasilkan adalah maksimal, maka kesehatan fisik adalah salah satu manifestasi, kecerdasan pikiran adalah manifestasi lain karena pola pandang dalam kesadaran tingkat energi menciptakan pandangan dari sudut dan jarak berbeda terhadap objek. Maka inilah sebenarnya fungsi dari keseimbangan energi dalam tubuh manusia, self healing. Menyadari nafas adalah merupakan salah satu metode paling sederhana untuk mencapai tingkatan kesadaran energi, karena nafas adalah aliran yang paling mudah kita rasakan dalam diri, maka nafas disebut sebagai tali jiwa, cara yang paling mudah disadari untuk menemukan keberadaan energi dan memasuki kesadaran di tingkat itu.
Langganan:
Postingan (Atom)